Belajar Mengambil Keputusan

Mengambil keputusan selalu saja merupakan masalah yang tidak ringan bagiku.
Takut salah, ragu-ragu, bolak-balik, plin-plan, sangat tergantung pada pendapat orang lain, sampai akhirnya meminta orang lain untuk mengambilkan keputusan buatku sering kali kualami.
Kadang aku benar-benar benci pada diri sendiri. Sudah setua ini, tapi masih juga belum dewasa.
[Halah, benci pada diri sendiri, my another issue. :) ]

Jadi, aku putuskan untuk ... well..., just do it. Make a decision and then learn to cope with whatever results I will get.

So I did.

I decided to take the 200 euros Dutch-course at INTT-UvA, even though I just heard that there is a free Dutch course provided by a foundation and the municipality.
Even though I will need to use that 200 euros to save for a ticket home.
Aku sudah bolak-balik memikirkan hal ini.
Ada pro dan kontra yang tentu udah masuk pertimbangan. (I won't tell it here)
Apa keputusan ini tepat? I don't know.
I have decided and I'll bear the consequences.
Kalo ternyata tidak tepat, aku putuskan untuk yah... menjadikan kesalahan ini sebagai pembelajaran.

I decided to not take the Applied Statistics course that I'm interested in.
Lagi, aku jungkir balik hanya untuk memutuskan hal ini. (Can you believe it?)
I really want it. I do!
But then I decided I don't need it. So I let it go.
Lagi, ada pro dan kontra yang aku pertimbangkan.
Lagi, apa keputusan ini tepat? I don't know.
Aku masih kecewa akan keputusan ini. (Yes, I am dissappointed, even though it was my decision)
But again, I have decided and I'll bear the consequences. And I'll learn from whatever comes out of this decision.

Hmm, mengambil keputusan selalu saja menjadi masalah yang tidak ringan bagiku.

So I decided to just... do it. Decide things for myself. For my life. Not depend too much on others.

Okay now, to end this not-so-useful-writing, here is a nice quote.

“A wise man makes his own decisions, an ignorant man follows public opinion”

Chinese Proverbs quotes