Tuesday, January 26, 2010

Bersepeda + Nangis

Judulnya sedikit seram ya, tapi saya bukan bersepeda sambil menangis karena baru mengalami peristiwa menyakitkan atau menyedihkan.
Sederhana saja, karena dingin.
Yup, hari ini dingin sekali, katanya sih sampai -7 C.
Berhubung jarak ke kampus cuma 2 kilo, saya pikir saya cukup kuat bersepeda.
Akibatnya baru kali ini pas bersepeda, air juga keluar dari mata.
Kalo hidung meler, sih, biasa.
Kalo sampai nangis, lumayan luar biasa.
Ah, winter. My eyes is burning. :(

Check out this link for some tips on being outside in winter, though you probably have known this already.
http://commutebybike.com/2009/01/11/beating-effects-cold-weather/

Sunday, January 10, 2010

Musim Dingin dan Salju

Judul di atas sama dengan judul album foto terbaru saya di FB. Kalo foto2 salju bisa dilihat di Facebook, disini saya ceritakan sedikit "apa rasanya" di musim dingin tahun ini.

Tahun kemaren musim dingin di sini normal saja. Dingin tapi minim salju. Belanda terkenal dengan mild winter dan cool summer, jadi dinginnya winter dan panasnya summer relatif ringan. Tapi tahun ini, Eropa dilanda musim dingin yang buruk, termasuk Belanda. Negatifnya banyak. Selain temperatur yang turun jauh dibawah nol derajat celcius, lalu lintas darat dan udara semua terganggu. Bahkan pengendara sepeda dan pejalan kaki pun harus hati2 karena jalan yang ditutupi salju yang sudah membeku sangatlah licin. Kalau saljunya masih basah alias baru, setiap jalan ngejeblak, yang artinya kalo sepatu nggak anti air, siap-siap basah. Saya juga benci karena harus memakai sarung tangan.

Positifnya ada juga (Bagi saya, sih). Seperti yang saya sampaikan, tahun kemaren bisa dibilang gak ada salju. Salju turun jarang dan keesokan paginya biasanya jejaknya sudah hampir hilang. Nah, tahun ini saljunya serius. Kalo ke taman, semuaaaaaaaaaaa sudah putih. Jadi, saya senang-senang aja tahun ini, karena ada salju. Salju bagi saya yang orang tropis,kan, pengobat dingin. He he he..
Paling tidak biarpun dingin, bisa foto-foto salju (halah). Dan saya SUKA memandangi salju turun. Dari balik jendela dong, tentunya, bukan "menari-nari" di luar kayak di sinetron atau di film. Ha ha ha..

Dan sekian dulu cerita saya. :P

Friday, January 01, 2010

Adaptasi lagi

Tanggal 31 Desember kemaren saya kembali ke Amsterdam setelah 2 bulan pulang kampung ke Indonesia.

Amsterdam dingin sekali. Suhu sudah minus derajat celcius. Saya yang ke Indonesia sebelum winter benar-benar terkejut dengan dinginnya (badan saya yang terkejut, maksudnya). Perjalanan pendek dari rumah ke supermarket AH yang cuma berjarak 300 m benar-benar terasa membekukan. Rasanya ingin berlari saja (dan akhirnya saya memang sedikit berlari kecil) supaya badan jadi terasa hangat.

Rencana ke ARTIS zoo pun terpaksa dibatalkan. Sayang sih, tiket gratis yang masa berlakunya berakhir kemaren tidak terpakai. Tapi rasanya tidak kuat berjalan di dingin. Sekarang baru ingat, seharusnya ke planetariumnya saja. Kan jadinya tidak dingin. Stupid! :P

Badan memang harus beradaptasi lagi. Hidung mulai berdarah lagi (Sudah mulai sejak di pesawat Hongkong-Amsterdam sih, karena suhu pesawat juga dingin banget). Bibir senantiasa terasa kering, sampai rasanya sebentar lagi akan sobek dan berdarah. Cahaya matahari yang begitu langka kadang membuat hati nelongso(sedikit hiperbola, nih). Tangan dan kepala yang menjerit kalau tidak ditutupi.

Ah, musim dingin.. bagi saya bukanlah musim yang menyenangkan, ditambah lagi kalau pas saya sampai sini, salju yang sempat tebal sampai white christmas sudah mencair.